Petani Sawit Optimistis Produksi Biochar Mandiri dari Limbah Tandan Kosong

Petani Sawit Optimistis Produksi Biochar Mandiri dari Limbah Tandan Kosong
Petani Sawit Optimistis Produksi Biochar Mandiri dari Limbah Tandan Kosong

JAKARTA – Petani kelapa sawit di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, kini semakin optimistis dalam memproduksi biochar secara mandiri, menyusul keberhasilan pelaksanaan pelatihan dan praktik langsung yang digelar oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek-Pir) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Acara yang berlangsung di aula Kantor Desa Bono Tapung, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu, diikuti oleh puluhan petani dari lima desa. Fokus kegiatan ini adalah pelatihan pembuatan biochar berbasis limbah kelapa sawit seperti tandan kosong, yang diharapkan dapat menjadi solusi alternatif pengganti pupuk kimia dan sekaligus membuka peluang usaha skala kecil menengah.

KPUD Tani Sejahtera Terpilih Jadi Lokasi Pelatihan

Baca Juga

Petani Milenial Ulubelu Kembangkan Melon Panas Bumi

Ketua Koperasi Produsen Unit Desa (KPUD) Tani Sejahtera, Barikun, mengungkapkan rasa syukurnya karena koperasi yang dipimpinnya terpilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut.

"Kita bersyukur dari sekian banyak koperasi, kita yang terpilih menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan ini. Di sisi lain, kegiatan ini dapat meningkatkan wawasan petani dalam memanfaatkan limbah kelapa sawit, seperti tandan kosong untuk menjadi pupuk organik," ujar Barikun usai acara.

Menurut Barikun, pelatihan ini membuka cakrawala baru bagi petani anggota koperasi, terutama dalam memahami manfaat biochar dan potensi produksinya secara lokal.

Biochar Masih Asing, Tapi Potensinya Besar

Meski teknologi biochar masih tergolong baru dan asing di telinga sebagian besar petani, Barikun mengaku optimistis petani mampu memproduksinya sendiri karena ketersediaan bahan baku sangat melimpah dan mudah diperoleh dari perkebunan kelapa sawit.

“Ini pertama bisa jadi langkah alternatif untuk memenuhi kebutuhan pupuk, kedua bisa jadi peluang usaha skala UKMK untuk tambahan pendapatan petani. Beruntungnya biochar sangat ramah lingkungan dan sesuai dengan persyaratan RSPO,” jelas Barikun.

Ia menambahkan bahwa potensi pengembangan biochar sangat sejalan dengan prinsip pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah perkebunan yang bertanggung jawab.

Dukung Perbaikan Tanah dan Nutrisi Tanaman

Barikun berharap agar para petani benar-benar mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh ke dalam kegiatan budidaya mereka, terutama pada tanaman kelapa sawit.

"Kita sih pengennya kegiatan ini berkelanjutan. Setelah teori dan praktik, ada pendampingan dan pembinaan sehingga ilmu yang diserap petani utuh sampai penerapannya hingga ke kebun kelapa sawit," harapnya.

Ia juga menekankan bahwa biochar sangat potensial dalam membantu memperbaiki struktur tanah, menambah unsur hara, serta meningkatkan efisiensi serapan air dan nutrisi oleh tanaman.

Dihadiri Petani dari Lima Desa dan Lima Koperasi

Kegiatan pelatihan pembuatan biochar ini diikuti oleh petani dari lima desa, yaitu:

Desa Bono Tapung

Desa Dayo

Desa Kumain

Desa Tapung Jaya

Desa Boncah Kusuma

Para petani tersebut tergabung dalam sejumlah koperasi kelapa sawit aktif di wilayah Rokan Hulu, antara lain:

KPUD Tani Sejahtera

Koperasi Dayo Mukti

KUD Karya Mukti

Makarti Jaya

KUD Bangkit Usaha Makmur (BUM)

Kegiatan ini juga dihadiri oleh para pemateri yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam teknologi pembuatan biochar serta penerapannya dalam pertanian kelapa sawit berkelanjutan.

Biochar: Solusi Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Biochar merupakan produk padat berkarbon tinggi yang dihasilkan dari proses pirolisis bahan organik seperti limbah pertanian, dalam suhu tinggi dan tanpa oksigen. Dalam konteks pertanian sawit, tandan kosong sawit adalah bahan baku yang ideal untuk produksi biochar.

Selain berfungsi sebagai pupuk organik yang efisien, biochar juga dikenal karena kemampuannya meningkatkan kandungan karbon dalam tanah, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendukung sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang mensyaratkan praktik ramah lingkungan.

Dorongan untuk Produksi Massal Skala UKMK

Dengan melimpahnya bahan baku dan kesadaran baru dari para petani, KPUD Tani Sejahtera berencana untuk mendorong produksi biochar dalam skala Usaha Kecil, Mikro, dan Koperasi (UKMK).

Hal ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri, tetapi juga menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para petani. Model bisnis produksi biochar lokal dipandang mampu menciptakan rantai pasok organik yang efisien dan terintegrasi dengan pengelolaan limbah perkebunan.

Dukung Ketahanan Pangan dan Kemandirian Pupuk

Di tengah krisis pupuk global dan naiknya harga input pertanian, produksi biochar secara mandiri menjadi solusi strategis yang relevan. Petani tidak lagi bergantung pada pasokan pupuk kimia yang fluktuatif, dan dapat menggunakan limbah perkebunan secara maksimal untuk meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.

Biochar juga menjadi bagian dari upaya transisi energi dan pertanian hijau yang didorong pemerintah dalam kerangka pembangunan nasional rendah karbon.

Harapan ke Depan: Pembinaan dan Replikasi Program

Barikun berharap pelatihan ini bukan menjadi kegiatan sekali selesai, tetapi menjadi awal dari program berkelanjutan yang mencakup pembinaan, pendampingan teknis, hingga akses peralatan produksi biochar.

Pihak koperasi juga mendorong agar pemerintah daerah dan kementerian terkait bisa menindaklanjuti program ini agar direplikasi ke wilayah perkebunan lain di Indonesia.

Pelatihan produksi biochar di Rokan Hulu membuka peluang besar bagi petani sawit untuk mengembangkan pupuk organik dari limbah secara mandiri. Dengan dukungan dari Aspek-Pir dan BPDPKS, serta semangat koperasi seperti KPUD Tani Sejahtera, masa depan pertanian sawit yang lebih berkelanjutan dan mandiri kini semakin dekat.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Garuda Indonesia Catat Ketepatan Waktu Penerbangan Haji 2025

Garuda Indonesia Catat Ketepatan Waktu Penerbangan Haji 2025

Access by KAI Kuasai Penjualan Tiket Kereta Jarak Jauh

Access by KAI Kuasai Penjualan Tiket Kereta Jarak Jauh

Peserta BPJS Kesehatan Tembus 278 Juta Jiwa

Peserta BPJS Kesehatan Tembus 278 Juta Jiwa

Prabowo Subianto Bertemu Raja Belgia Bahas Diplomasi Strategis

Prabowo Subianto Bertemu Raja Belgia Bahas Diplomasi Strategis

Petani Milenial Ulubelu Kembangkan Melon Panas Bumi

Petani Milenial Ulubelu Kembangkan Melon Panas Bumi